Pengalaman dari pengguna memainkan peran penting dalam mempengaruhi penerimaan dari software yang telah kita buat. Pesan yang kontoversial memiliki batasa, desain perlu untuk dibuat komprehensif, dapat diprediksi, dan dapat dikontrol. Layout informasi merupakan hal yang penting, perlu adanya kordinasi multiwindow, mendesain untuk tampilan yang lebar, cepat dan dengan warna beresolusi tinggi.
Pesan Error : Membuat pesan atau mendiagnosa peringatan merupakan hal yang kritikal, khusunya ketika berhedapan dengan pemula. Hindari nada angkuh yang menyalahkan pengguna, pesan yang terlalu umum atau pesan yang terlalu tidak jelas. Kita juga perlu menspesifikasikan pesan error yang ingin kita sampaikan. Misalkannya saja pesan errornya berbunyi “Syantax Error”, pesan error ini masih terlalu umum, maka lebih baik diubah menjadi “Unmatched left parenthesis”. Pesan error yang kita buat juga harus bersifat konstruktif dan dengan nada yang positif, hindari penggunaan huruf besar, yang akan terkesan kita membentak user.
Nonanthropomorphic Design : Berfokus pada attribution of intelligence, autonomy, free will, dan yang lainnya yang dapat menipu, membingungkan dan menyesatkan pengguna. Pengguna dan designer harus menerima tanggungjawab atas kesalahanguna dari computer, selain itu anthromorphic interface juga dapat menggangu pengguna.
Display Design : Display yang efektif harus menyediakan semua kebutuhan data pada urutan yang seharusnya untuk dapat menyelesaikan pekerjaan.
Window Design : Setiap pengguna butuh untuk mengkonsultasikan seitap sumber multiple secara cepat, harus mengurangi gangguan pada user task. Dengan display yang lebar, pergerakan mata dan visibilitas dapat saja menjadi masalah, dapat menerapkan strategi direct manipulation untuk windows.
Kegunaan warna dapat saja sebagai penang atau memberatkan mata, dapat menarik perhatian pada display yang kurang menarik, dan dapat menarik perhatian terhadap peringatan, selain itu juga dapat membangkitkan reaksi emosional, seperti kebebasan, ketertarikan, ketakutan dan kemarahan.
Panduan menggunakan warna :
- Gunakan warna secara konservatif
- Batasi jumlah warna yang ingin digunakan
- Menyadari kegunaan warna sebagai pemercepat atau pemerlambat dalam mengerjai tugas
- Color coding harus mendukung setiap task
- Color coding seharusnya muncul dengan sedikit upaya dari user
- Color coding harus berada dibawah pengawasan user
- Design untuk monokrom terlebih dahulu
- Menyadari kebutuhan dari color – deficient pengguna
- Warna dapat membantu dalam formatting
- Sadar akan ekspetasi biasa mengenai color codes
- Sadar terhadap masalah dengan penggubangan/pemasangan warna
- Gunakan perubahan warna sebagai perubahan terhadap status
- Gunakan warna pada tampilan grafis untuk informasi yang lebih padat.
www.binus.ac.id